Dugong atau
di kenal dengan nama Dugong dugon, adalah mamalia
laut besar yang menghabiskan seluruh hidupnya di laut. Dugong tumbuh
sebagai hewan pemakan lamun (seagrass). Panjang dugong di perkirakan
sampai 3 meter dan berat sampai 400 kg. Dugong berenang pada dekat
permukaan perairan dan sesekali menyelam pada dasar peraira, pola renang dugong
memang sedikit lebih unik dengan pergerakan yang lambat dengan menggerakkan
ekor nya keatas dan ke bawah dan sesekali muncul pada permukaan perairan untuk
mengambil udara (hampr mirip dengan pergerakan ikan paus besar. Dugong
memiliki semacam rambut yang tumbuh di sekitar mulut (mirip kumis
kucing).
Dugong umumnya bermigrasi pada tempat-tempat tertentu untuk
mencari makan dan menyebar pada daerah-daerha tropis dunia (lihat penjelasan
tentang Konservasi Dugong di web ini). Penyebaran dugong ini umumnya
sangat tergantung pada lingkungan perairan dan terutama sumber makanan yang
berupa habitat alami beberapa jenis seagrass seperi Halodule sp., Halophile sp. dan Syringodium sp yang merupakan makanan alami
dugong. Atau kita sering menemukan dugong pada lingkungan perairan yang
terlindung dari ombak dan arus yang kuat.
Perkembang
biakan dugong lebih mirip mamalia yang semuanya di lakukan di laut dengan
interval kelahiran 3 sampai 7 tahun. Dan semua anak dugong juga menyusu pada
induknya. Sampai pada umur 1 sampai 2 tahun. Dugong mencapai ukuran
dewasa setelah berumur 9 tahun dan umumnya dugong bertahan hingga mencapai umur
20 tahun.
Yang terunik dari dugong adalah anak dugong akan selalu berenang
di samping induknya terutama dalam ruaya dan dalam keadaan bahaya.
Status konservasi dugong Indonesia akan di bahas pada Dugong :
Konservasi yang jalan di tempat.
image from www.robertosozzani.it/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar